Monday, 26 June 2017

Tsunami Aceh




Tsunami Aceh yang menghabiskan ratusan rumah dalam waktu beberapa menit saja.
Tragedi yang tidak akan pernah menghilang dari ingatan warga Aceh di Sabang Indonesia ini tetap menjadi sejarah terheboh karena memakan ribuan jiwa manusia.


Gempa bumi Samudra Hindia 2004 adalah gempa bumi berskala tinggi di bawah laut yang terjadi pukul 00:58:53 UTC pada hari Minggu, 26 Desember 2004, dengan episentrum di lepas pesisir barat Sumatera, Indonesia. Gempa ini dikenal di kalangan ilmuwan dengan nama Gempa bumi Sumatera–Andaman. Tsunami yang terjadi sesudahnya mendapat banyak nama, termasuk tsunami Samudra Hindia 2004, tsunami Asia Selatan, tsunami Indonesia, tsunami Natal, dan tsunami Hari Boxing.
Gempa bumi ini terjadi ketika lempeng Hindia disubduksi oleh lempeng Burma dan menghasilkan serangkaian tsunami mematikan di pesisir sebagian besar daratan yang berbatasan dengan Samudra Hindia. Gelombang tsunami yang puncak tertingginya mencapai 30 meter (98 ft) ini menewaskan lebih dari 230.000 orang di 14 negara dan menenggelamkan banyak permukiman tepi pantai. Ini merupakan salah satu bencana alam paling mematikan sepanjang sejarah. Indonesia adalah negara yang terkena dampak paling besar, diikuti Sri Lanka, India, dan Thailand.
Dengan kekuatan Mw 9,1–9,3, gempa ini merupakan yang terbesar ketiga yang pernah tercatat di seismograf dan memiliki durasi terlama sepanjang sejarah, sekitar 8,3 sampai 10 menit. Gempa tersebut mengakibatkan seluruh planet Bumi bergetar 1 sentimeter (0,4 inches) dan menciptakan beberapa gempa lainnya sampai wilayah Alaska. Episentrumnya berada di antara Simeulue dan daratan Sumatera. Penderitaan yang dialami masyarakat dan pemerintah korban bencana membuat seluruh dunia mengirimkan bantuan kemanusiaan. Secara keseluruhan, masyarakat dunia menyumbangkan lebih dari US$14 miliar (nilai tahun 2004) untuk bantuan kemanusiaan.



Ilustrasi tsunami akibat gempa memperlihatkan penyebarannya dari retakan sepanjang 1.600 km (990 mi).

Tsunami terjadi gempa sebelumnya dan menjadikan tsunami terbesar di Indonesia pada tahun 2004 silam. Menewaskan 230.000 jiwa dalam beberapa menit saja. Tsunami ini bermula dari gempa yang menyurutkan air laut hingga ketengah dasar laut, seperti hal nya dengan meletusnya krakatau, menyurutkan dasar lautan hingga ketengah kemudian menumpahkan larva panas dan kebulan asap nya. Beda dengan Tsunami Aceh setelah menyurutkan air lautnya ke dasar sana kemudian selang berapa menit gelombang air laut besar menumpahkan hingga ke dasar dan pemukiman warga. Dan kemudian terjadilah tsunami terbesar di Indonesia meniduri pemukiman warga hingga akhirnya semua penduduk tewas pada 10 menit terakhir pasca tsunami heboh ini.

Gempa bumi ini menciptakan osilasi seismik permukaan Bumi setinggi 20–30 cm (8–12 in), setara dengan dampak gaya tarik pasang oleh Matahari dan Bulan. Gelombang kejutnya terasa di seluruh permukaan Bumi. Di negara bagian Oklahoma, Amerika Serikat, tercatat gerakan vertikal setinggi 3 mm (0,12 in). Pada Februari 2005, pengaurh gempanya masih terasa dalam bentuk osilasi harmonis kompleks permukaan Bumi dengan tinggi 20 µm (0,02 mm; 0,0008 in). Osilasi harmonis ini perlahan menghilang dan bergabung dengan osilasi bebas Bumi selama lebih dari 4 bulan pasca gempa terjadi.


Kesimpulan :

Tragedi yang terjadi pada 26 Desember 2004 pukul 00:58 kurang lebih setelah nya menewaskan 230.000 jiwa manusia. Tsunami yang heboh hingga menyelimuti tetangga sebelah seperti Thailand dan bagian Asia tenggara yang berdekatan dengan Aceh.
Load Komentar

0 comments